Halo, selamat datang kembali di
blogspot saya, kali ini saya akan mengiringi kalian melalui blog ini untuk
berkunjung ke salah satu tempat terunik di Indonesia, yaitu Kampung Suku Sasak,
di Desa Sade, Lombok. Desa Sade ini terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara
Barat. Perjalanan menuju desa Sade dari kota Mataram selama 2-3 jam menggunakan
kendaraan mobil. Saya akan membahas Desa ini dari sisi adat istiadat
pernikahan, kegiatan sehari-hari, dan lain-lain.
Ketika
saya berkunjung ke Lombok, tour guide saya, Mr. Jhonny mengatakan bahwa,
orang-orang di suku sasak Lombok ini sangat unik. Dilihat dari segi adat
istiadat mereka sangat kental sekali. Meskipun mereka beragama Islam, adat
istiadat mereka beriringan dan sejalan.
Misalnya
tradisi pernikahan orang suku Sasak, sebelum nya ketika seorang laki-laki
hendak mempersunting wanita, layaknya mendatangi kedua orang tua wanita
tersebut dalam hal untuk melamar. Tetapi, untuk orang suku Sasak, hal ini
justru terbalik, si pria justru tidak mendatangi si orang tua wanita melainkan
membawa si wanita kabur bersama si pria. Hal ini untuk orang awam sangatlah
tidak pantas, bagi mereka hal ini dikatakan sangat pantas dan sopan sehingga si
pria dikatakan sebagai pria sejati untuk membawa lari si wanita. Setelah di
bawa lari, mereka menikah dan akhirnya memberitahukan kedua orang tuanya
masing-masing.
Tradisi
lain yang unik yakni, menarik perhatian wanita suku sasak. Awamnya, wanita
tertarik dengan pria yang tampan, ekonomi yang cukup, karir yang baik, dan
lain-lain. Lalu, wanita akan senang jika si pria mendatanginya dengan membawa
bunga, memberikan perhiasan, dan hal-hal yang lain. Untuk orang sasak tidak,
justru si pria untuk mendapatkan hati si wanita dengan cara memberikan sabun
mandi. Misalkan, si pria menyukai seorang wanita dia datang untuk bertamu ke
rumah wanita tersebut, si pria membawa sabun mandi untuk si wanita. Wanita akan
memilih para lelaki yang pernah mendatanginya dilihat dari mewahnya harga sabun
tersebut. Kata tour guide saya, Mr. Jhonny, wanita sasak menyukai sabun mandi
bermerek GIV. Sabun itu sudah dianggap mewah dan mahal, sehingga si wanita mau
dengan pria yang membawa sabun GIV tersebut. Unik dan sederhana bukan untuk
mendapatkan hati gadis sasak ?
Tradisi
lain yang saya ketahui lagi yaitu, untuk gadis-gadis sasak yang belum menikah.
Seorang gadis, dilarang menikah apabila dia belum menguasai menenun. Ketika
saya berkunjung di suatu desa di Lombok untuk membeli kain Lombok, saya melihat
ada anak perempuan yang masih sekolah dasar yang sedang giat nya menenun kain Lombok.
Setelah saya bincang-bincang, memang mereka diwajibkan untuk menenun agar bisa
menikah kedepannya. Walaupun sudah cukup umur, tetapi tidak bisa menenun,
mereka dilarang untuk menikah. Selain itu juga, wanita suku sasak sifatnya
pekerja keras. Wanita tangguh suku sasak ini, pekerjaan nya rata-rata adalah
menenun dan mengurus rumah tangga. Mereka menenun untuk membantu perekonomian
keluarga dan suami. Sedangkan suami kerja di lading sebagai petani, dan istri
mengurus rumah dan menenun, setiap hari mereka lakukan seperti itu.
Tahukah
kalian bahwa, rumah-rumah di desa sade setiap sekali seminggunya, mereka
melakukan pembersihan rumah dengan cara mengepel kotoran sapi di lantai rumah ?
Ya, inilah yang mpaing menarik disini, sudah terkenal dan sampai sekarang masih
dilakukan. Mereka percaya bahwa kotoran sapi mampu menguatkan pondasi rumah
mereka. Setiap sekali seminggu, pagi hari sekitar pukul 6 atau pukul 9, mereka
mengepel lantai rumah mereka dengan kotoran sapi yang baru dikeluarkan. Selain
untuk menguatkan rumah mereka, ini juga untuk sebagai aroma therapi. Bau
kotoran sapi membuat mereka lebih nyaman selayaknya aroma terapi pada parfum
maupun bunga. Tradisi ini menarik perhatian wisatawan dari mana saja untuk
penasaran melihat proses ini. Jika kalian penasaran, berkunjunglah ke Desa Sade
Lombok pada saat pagi hari. Lalu, rumah adat suku sasak dimana si orang tua
tidur di ruang tamu yang tidak beralaskan kasur dan bantal, hanya beralaskan
tikar. Lalu, anak-anak mereka tidur di kamar masing-masing beralaskan tikar
yang sederhana. Selain itu, tata letak rumah mereka juga ada kamar khusus untuk
bersalin maupun untuk khitanan dibagian sudut kamar.
Masih
banyak hal-hal yang menarik yang kita pelajari dari orang-orang suku sasak,
Lombok. Di zaman modern ini, mereka masih mempertahankan adat istiadat mereka
dan membagikannya ke anak cucu mereka. Sangat rekomendasi sekali jika
berkunjung ke desa Sade Lombok. Dan pastikan sebelum travelling, untuk
mempelajari kebudayaan mereka dan jangan malu untuk berbincang dengan warga lokal
yaa. (Mona)
Desa sade, suku sasak asli
walaupun kampung etnik, tapi masyarakatnya sudah modern
spot foto yang di rekomendasikan sama guide, hehe